Tuesday, 14 April 2009

Agnes,keponakan Kakak iparku
Oleh milenia
Ditulis: 8 November 2008
Cetak Email

Perkenalkan namaku Hendy,, aku asli dari kota Tahu dan sekarang berumur 19 tahun, aku sendiri sudah kuliah semester 3 di fakultas hukum di salah satu perguruan tinggi negeri di jawa tengah..
Langsung aja,, hari sabtu tepatnya 6 hari yang lalu, aku kedatangan kakak iparku yang dari Jakarta bersama dengan anaknya, sebut saja namanya Agnes. Agnes ini masih berumur 12 tahun, ya kira-kira masih SMP kelas satu gitu. Kakak iparku ini berencana mau datang melihat proyek taman IPTEK yang ia kerjakan bersama dengan teman-temannya dari BPT LIPI Jakarta.
"Hendy, sekarang mbak nginep di hotel Sunan, kamu bisa ngga kesini, mbak bawa oleh-oleh yang banyak ini buat kamu". Kontan aku langsung cabut dari kos dan menuju hotel sunan. Disana aku dikenalin sama Agnes, emang sih aku juga udah lama ngga ketemu dengan mereka, terakhir 5 tahun yang lalu. Ketika aku sekeluraga datang untuk melihat pengukuhan gelar Dokter spesialis THT kakaKku. "Sekarang Agnes udah besar, tambah cantik" kataku kepada kakak iparku ini.
"Hendy, besok mbak mau pergi selama 1 hari. Mbak bisa ngga nitip Agnes sama kamu?". Kebetulan besok hari minggu jadinya aku punya banyak waktu. "Iya deh mbak, bisa",jawabku. "Ntar mbak ninggalin duit, nanti kaLau Agnes minta jalan-jalan kamu tolong anterin iyah". Besok subuh aku diminta untuk jemput Agnes di Hotel, dan aku pertama mengajak Agnes ke kosKu karena aku sendiri belum mandi. Maksud aku setelah aku mandi, sarapan, barulah aku mengajak Agnes jalan-jalan. "Ntar iyah dek, mas mandi dulu". Sekitar 15 menit gitu baru aku selesai mandi dengan handukan lalu menuju kamarku buat pakai baju. "Loh kamu lihat apa Agnes", pekikku. "Wah mas Hendy ketauan iyah nyimpen fiLm-fiLm yang kayak gituan di komputer". Aku kaget karena si Agnes membuka koleksi video UNYIL ku. "hehehe mas gaPapa kug, Agnes juga sering kug lihat fiLm gituan waktu disekolah atau dirumah. Mas sendiri udah pernah belum nglakuin yang kayak di film itu", tanyanya. Wah pikirku, ternyata pergaulan anak di Jakarta udah parah banget, masa anak seumuran Agnes udah tau fiLm yang gituan, apalagi udah berani nanya mengenai ML. "Mas dari duLu, Agnes pengen nglakuin kayak gitu, tapi Agnes takut hamil. Menurut mas Hendy gimana??". Aku yang masih dalam keadaan memakai handuk, bingung mau jawab gimana tapi aku yakinkan saja bahwa seumuran dia belum bisa untuk hamil."Owh, kalau gitu gapapa ya mas, Agnes pengen nglakuin kayak yang difilm ini, mas Hendy pengen apa ngga??" tanyanya. Sedari tadi aku tuh bingung, tapi aku juga berpikir. "Wah durian runtuh nih, aku selama ini hanya melihat dan mempraktekkan sendiri dikamarku. Sekarang ada yang nawari mau ML, kenapa ngga aku terima saja. Tapi si Agnes ini kan keponakanku, ntar kalau terjadi apa-apa gimana???!". Hem namanya anak kecil iyah, ngga usah diminta, udah ngerti sendiri. "Mas, Agnes buka iyah handuknya" Tanpa menolak, kubiarkan saja si Agnes membuka dan melucuti handukku. Lalu dia tertawa, "ihhh, titit mas Hendy gede iyah dan banyak bulunya. Sama seperti cowok yang difilm itu". Lalu dia memegang dan kelihatannya dia udah pintar, mungkin karena udah sering melihat orang ngesek iyah, jadi udah tau urutan mulai dari awal sampai akhir. Setelah memegang, dia mengkulum tititku, aku mengerang keenakan, tapi aku langsung sadar untuk tidak berbuat ngesek di kos aku. Aku takut ketauan dengan teman-teman kos yang lain. "Agnes, dilanjutin ntar, mas Ngga enak nih dengan teman-teman". Emang mau dilanjutin dimana mas". tanyanya. Aku lalu berganti baju dan mengajak Agnes keluar buat jalan. "Kita Lanjutin di hotel aja",jawabku. Aku emang udah kemasukkan setan kali iyah, aku udah ngga perduli, kalau Agnes itu keponakanKu. Aku lalu mencari hotel yang murah dan aku menyewa 1 kamar. Didalam kamar, aku bertanya sama Agnes. "Agnes masih mau ngelanjutin kan?", dia mengangguk dan langsung saja aku gendong dan aku cumbu Agnes lalu aku rebahkan tubuh Agnes ke atas tempat tidur. Aku cumbu bibir Agnes dengan buasnya, lalu aku buka baju dan celananya. Aku mainin puting susu Agnes, tanganku yang satunya masuk dan mainin memek si Agnes yang masih berwarna pink dan belum berambut itu. Agnes mengerang-ngerang karena kegelian... "ahh..ahh..ahh mas peLan- pelan...ahhh. Aku udah ngga perduli. aku bagai orang yang kerasukan, langsung saja aku masukkan tititku kedalam lubang memek Agnes.... "Ahhh... sakit mas", teriaknya. Tapi aku udah ngga perduli, dalam pikiranku, aku ingin nglakuin seperti apa yang selama ini aku lihat di koleksi film-filmku. Semua gaya kucoba, Agnes merintih kesakitan tetapi aku merasa Agnes juga ingin merasakan hal yang sama seperti yang ada dalam pikiranku. Aku telah 3 kali merasakan semburan hangat cairan yang keluar dari memek Agnes. Aku semakin keras menggenjotin Agnes, aku juga udah merasa bahwa spermaku keluar dan aku tumpahkan kedalam memek Agnes, aku ngga perduli yang penting Goyang... dan goyang...goyang terus......
"Mas, udah mas sakiiit" pinta Agnes. Aku melihat Agnes udah kesakitan dan kecapean, yaudah deh pikirku yang penting aku udah klimaks 2 kali..
langsung aku cabut tititku dari memek Agnes, dan aku cium seluruh punggung Agnes sampai ke pantat dan meminta Agnes untuk tidak menceritakan hal ini ke siapa-siapa. Lalu aku menyuruhnya tidur dan akupun membersihkan diri lalu ikut berbaring disamping Agnes yang masih dalam keadaan telanjang. Sorenya aku baru kembali dan aku mengantarkan Agnes pulang ke kakakku... Jadi hari minggu itu mulai dari pagi sampai sore, aku dan Agnes berjalan-jalan di enaknya surga dunia. Untungnya sampai detik ini, Agnes masih bisa menyimpan rahasia ini. Malah sering nelpon aku, katanya sih kangen dan pengen nglakuin lagi. Pintaku, "Kalau libur kamu main aja kesini dek, ntar kita gituan lagi iyah"

Kirim Cerita

No comments:

Post a Comment